HUMBAHAS, ASPIRASI.news – Praktik (kegiatan) perjudian jenis togel (toto gelap) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sampai saat ini masih terus berlangsung bahkan semakin merajelala. Permainan judi tebak angka itu beroperasi secara bebas hingga membuat masyarakat resah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ASPIRASI.news, diduga seluruh wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan yang terdiri dari 10 kecamatan sudah ‘dirasuki’ oleh permainan judi togel dengan berbagai macam putaran setiap harinya.
Dari 10 wilayah kecamatan tersebut, sudah ‘dipetakan atau dibagi-bagi’ yakni: (Pakkat, Parlilitan, Tarabintang), (Pollung, Baktiraja), (Lintongnihuta, Paranginan), (Sijamapolang, Onan Ganjang), dan (Doloksanggul).
Sumber ASPIRASI.news menyebutkan, bahwa diduga bandar dari kegiatan bisnis haram tersebut adalah salah seorang oknum Ketua OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda) yang berada di Kota Doloksanggul.
Oknum berinisial PM tersebut sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Doloksanggul, karena dianggap cukup berpengaruh di daerah tersebut.
Lebih lanjut sumber ASPIRASI.news menambahkan, membeli kupon togel di Humbang Hasundutan seperti membeli kacang goreng. Mudah sekali ditemukan di kedai kopi maupun lapo tuak, bahkan para pemain membelinya secara terang-terangan.
Parahnya lagi, katanya, juru tulis (jurtul) dan warga penebak nomor terkesan tidak takut lagi terhadap dampak perbuatan judinya tersebut dijerat hukum.
Judi tebak angka tersebut diputar setiap hari, mulai putaran Sgp, Sdy, dan Hk, sehingga muncul istilah “pagi di sidney, sore di singapura, malam di hongkong”.
Tak tanggung-tanggung, lanjutnya, omset dari judi togel di Kabupaten Humbang Hasundutan nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Semuanya berasal dari uang masyarakat yang tersedot akibat judi togel.
“Mulusnya kegiatan bisnis haram itu karena diduga oknum aparat penegak hukum ‘berkolaborasi’ dengan penyandang dana (bandar) judi togel sehingga sampai saat ini kegiatan tersebut berjalan mulus,” ujarnya.
Ironisnya, meskipun Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Humbahas sudah silih berganti menjabat, namun penyandang dana (bandar) togel di Humbahas tetap eksis dan ‘tidak tersentuh hukum’.
Sehingga muncul ragam tudingan di kalangan masyarakat menyebutkan, bahwa oknum aparat penegak hukum diduga ‘menerima upeti’ dari penyelenggara praktik perjudian di Humbang Hasundutan.
“Tudingan-tudingan seperti ini harus dimentahkan dengan upaya pemberantasan secara maksimal, dan melakukan penindakan tanpa pandang buluh. Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty agar segera menghentikan operasi judi togel, sehingga tidak ada lagi asumsi yang beredar di kalangan masyarakat bahwa ada uang siluman,” ucap sumber ASPIRASI.
Pria setengah baya itu menguraikan, bahwa dampak akibat merajalelanya judi togel bisa mempengaruhi perekonomian masyarakat kecil di pedesaan. Bahkan berdampak merusak tatanan rumah tangga, dan merusak mental generasi muda.
Selain itu, juga berdampak terhadap timbulnya dan meningkatnya angka kriminalitas yang diakibatkan dari kegiatan perjudian seperti mencuri untuk menghasilkan uang.
Ia berharap agar Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty segera menutup praktik judi togel di Humbahas, sehingga tingkat kepercayaan publik terhadap Polri sebagai pengayom dan penegak hukum tidak semakin luntur.
“Kami menaruh harapan kepada Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty bisa menutup segala bentuk perjudian di daerah ini. Jangan sampai imbas dari bebasnya praktik judi merasuki para anak-anak di bawah umur yang merupakan generasi penerus bangsa di masa mendatang,” ucapnya sembari meminta identitasnya dirahasiakan.
Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty melalui Kasat Reskrim Iptu Jhon FM Siahaan saat dikonfirmasi ASPIRASI.news terkait maraknya judi togel di Humbahas, Kamis (31/7/2025), terkesan enggan memberikan komentar mengenai hal tersebut. | R.01/R.02
